1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali. 2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan. 3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan. 4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya. 5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu, pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Allah untuk diberikan teman hidup. 6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat. 7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul. 8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan. 9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan. 10. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda. 11. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa. 12. Marilah kita mulai menyelaraskan antara pikiran benar, ucapan benar dan perbuatan benar untuk membentuk kebiasaan benar dalam membangun karakter yang benar pula sehingga pada akhirnya kita bisa menuai ‘hasil’ yang baik dan benar pula dalam semua aspek kehidupan kita.

KARAKTER PENJUAL YANG BERHASIL

| Selasa, 21 Oktober 2008
Sebagai tenaga pemasar—beberapa karakteristik yang dibutuhkan agar berhasil dalam  melakukan pemasaran adalah: Pertama, pengetahuan akan informasi produk (product knowledge); informasi produk ini adalah vital, karena dengan informasi ini anda akan mengetahui tentang ciri khusus (feature) produk, merupakan karakteristik keunikan produk dibandingkan produk pesaing; dan manfaat yang timbul dari ciri khusus tersebut (product benefit), manfaat produk merupakan inti dari core produk yang dibeli oleh konsumen anda, seperti contoh: ketika anda menjual produk pembersih lantai, feature produk berupa beraroma apple, maka benefit konsumen adalah lantai anda akan wangi ketika dibersihkan; contoh lain adalah ketika produk obat flu  memiliki ciri khusus mengandung bahan caffeine, maka benefitnya adalah dapat merangsang aktifitas saraf psikomotorik sehingga penderita flu tidak mengantuk.  Maka yang dibeli konsumen anda adalahbenefit produk, bukan feature-nya.  Seperti produk asuransi kesehataan, maka yang dibeli konsumen adalah jaminan kesehatan baik rawat jalan maupun rawat inap. Kedua, adalah komitmen penuh sebagai tenaga penjualan untuk bekerja secara professional dan menyukai pekerjaannya.  Komitmen ini mencakup ketekunan untuk melaksanakan fungsi pemasar. Sebagai tenaga pemasar, tugas saya waktu itu juga sebagai tenaga merchandiser, yaitu berperan untuk melakukan aktifitas promosi di outlet, dengan memasangpromotional kits,  penataan display brosur, pemasangan spanduk, stiker, flag chain, wobblers, dan lainnya. Saya menyukai perkerjaan ini, dengan semangat pencapaian kinerja tinggi, semua tools yang membantu peningkatan penjualan produk, kami distribusikan dengan baik.  Disamping komitmen untuk bekerja tekun, juga seorang tenaga penjual juga harus memiliki komitmen untuk belajar terus-menerus guna pengembangan diri.  Belajar terus-menerus dapat dilakukan dengan mengikuti seminar, training, atau bahkan di weak end, anda bis malanjutkan studi formal anda untuk meng-charge knowledge anda. Ketiga, berfikir positif; para pemasar hendaknya selalu berfikir positif untuk terus yakin akan kebehasilan penjualan. Karena terkadang penolakan pembelian bukan berarti bahwa anda ditolak “berhubungan” secara pribadi. Anda bisa memulai dengan pendekatan personal, untuk mempengaruhi key person outlet yang berperan dalam melakukan pembelian. Bangun hubungan baik dengan mereka, karena bisa jadi saat lain mereka akan membeli produk anda, karena mereka mengenal anda secara baik dan professional. Keempat, dengarkan konsumen anda dengan baik.  Dengan mendengarkan konsumen anda, berarti anda telah menyelidiki kebutuhan-kebutuhan mereka. Anda jangan melakukan penjualan dengan presentasi yang “bom bastis”  dan berkesan memaksa.  Ajuakan pertanyaan kepada calon pembeli anda mengenai kebutuhan, harapan, dan kondisi saat ini dalam menggunakan produk anda atau pesaing. Sehingga, anda dapat memberikan solusi terbaik dengan ciri khusus (feature) dan manfaat (benefit) produk anda, atas kebutuhan calon pembeli tersebut. Kelima, rasa humor yang tidak berlebihan bisa mencairkan suasana presentasi penjualan anda. Karena, presentasi penjualan yang sifatnya menonjolkan ciri khusus dan manfaat produk kadang membutuhkan bahasa teknis yang sulit dimengerti calon pembeli, karena itu, “bumbu” humor akan memecahkan suasana yang sifatnya “serius” Keenam, bangun antusiasme dalam bekerja, karena antusiasme ini menunjukan kesukaan anda akan produk dan pekerjaan; dan keberhasilan dalam penjualan, didapat dari semangat yang tinggi untuk mencapai keberhasilan dan kesuksesan. Salam sukses....
Selamat mencoba!!!!!!!! 

0 komentar:

Posting Komentar

Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).

Profil Facebook Budi Santosa Arief