1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali. 2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan. 3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan. 4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya. 5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu, pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Allah untuk diberikan teman hidup. 6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat. 7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul. 8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan. 9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan. 10. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda. 11. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa. 12. Marilah kita mulai menyelaraskan antara pikiran benar, ucapan benar dan perbuatan benar untuk membentuk kebiasaan benar dalam membangun karakter yang benar pula sehingga pada akhirnya kita bisa menuai ‘hasil’ yang baik dan benar pula dalam semua aspek kehidupan kita.
| Rabu, 29 Oktober 2008

Sebagian Bank Masih Abaikan Aspek Keamanan

Semarang, Kompas - Sebagian kalangan perbankan di Jawa Tengah ternyata masih kurang memperhatikan aspek keamanan. Kondisi ini makin diperparah oleh belum adanya standar baku keamanan di bank-bank.

Oleh karena itu, perbankan Jateng sudah saatnya lebih memperhatikan aspek keamanan, mulai dari pengadaan closed circuit television (CCTV), peningkatan kualitas satuan pengamanan, hingga pengawalan nasabah saat mengambil uang dalam jumlah besar.

Demikian benang merah yang muncul dalam Temu Wicara Kepolisian Daerah (Polda) dengan Perbankan Jateng mengenai penanggulangan tindak kejahatan, Rabu (20/8), di Gedung Bank Indonesia (BI) Semarang.

Pembicara dalam temu wicara itu adalah Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Didi Widayadi dan Koordinator Bidang (Wakil Pemimpin) BI Semarang Moerjono.

Kepala Polres Slawi Ajun Komisaris Besar M Iriawan menceritakan, sejumlah kantor bank di daerahnya tidak memiliki CCTV. Padahal, alat itu sangat dibutuhkan polisi untuk melihat rekaman orang-orang yang keluar masuk suatu bank.

Selain itu, bank di daerahnya juga ada yang menolak tawaran tambahan pengawalan polisi, meski uang tunai yang dibawa miliaran rupiah dan harus menempuh jarak cukup jauh.

"Saya menawarkan kepada bank itu pengawalan tambahan dari buru sergap (buser). Jadi, jika semula hanya satu kendaraan yang mengawal, kami tawarkan dua kendaraan. Tetapi, pihak bank malah menolak. Saya menegaskan berkali-kali, pengawalan tambahan itu tidak membebani biaya operasional," kata Iriawan.

Menurut Didi, masih banyak tempat parkir kantor-kantor bank yang tidak teratur. Pengawasan terhadap kendaraan yang masuk juga tidak ada. Padahal, pencatatan setiap nomor kendaraan yang masuk akan memudahkan pengungkapan kasus perampokan. (ato)

0 komentar:

Posting Komentar

Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).

Profil Facebook Budi Santosa Arief